Selasa, 04 Mei 2010

Mazmur 146


I want to do better


Apakah arti hidupmu dan untuk apa engkau hidup? Satu hari 24 jam seringkali kita mennjalani dan mengulangi aktifitas yang sama. Dari bangun tidur hingga tidur lagi...rasa-rasanya begitu membosankan. Rutinitas...apakah hidup itu hanya sebuah rutinitas dengan rentetan kegiatan yang mengisi tiap menit dalam satu hari? Ada orang yang berpendapat hidup itu seperti roller coaster penuh dengan kejutan dan tantangan hingga kita jadi spot jantung. Ada yang berpikir hidup itu seperti roda yang berputar kadang di atas kadang dibawah, kadang sukses dan berjaya kadang hancur dan menderita. Banyak sekali pandangan mengenai hidup... apa pandangan hidup saudara? Apa yang akan kita lakukan untuk mengisi masa hidup kita? Berapa sih umur manusia 60 tahun, 70 tahun 80 tahun ... 100 tahun ... siapa yang tahu...??? Kita tidak tahu masa hidup kita di dunia... Kita berharap hidup kita berhasil dan sukses jadi kita buat rencana-rencana dalam setiap bidang hidup kita ...pokoknya its perfecto. Tapi pada kenyataannya apa yang terjadi itu di luar perencanaan kita...life doesn't exactly go as planned...emang kita boleh berencana, buat planning yang bagus itu harus-semua tersusun dengan rapi tetapi yang harus kita ingat manusia boleh berencana tetapi Tuhanlah yang menentukan. Satu hal yang menguatkan dan terus menjadikan hidup kita berpengharapan adalah apapun yang terjadi dalam hidup kita semua seijin Tuhan dan selalu ada hikmahnya. baik- buruk, suka- duka, gembira - sedih, ... dualisme kehidupan manusia yang menjadikan hidup manusia menjadi berwarna, bermakna dan indah karena hai itu yang mengingatkan manusia akan penciptanya. So I am going to do anything to make it more meaningful, I had better start doing it NOW.

gadis kecilku


Chelsea Christaline ... you are my inspiration in my life

chelsea kecilku...bidadariku
senyummu menghapus semua penat dan letihku
tawamu menggairahkan hidupku tuk tetap semangat
menjalani hari-hari yang penuh dengan kejutan
sembilan bulan Tuhan menenunmu di rahim bunda
kejadianmu begitu dasyat dan ajaib
ajaib apa yang sudah dijadikan Tuhan
hingga pada waktunya engkau terlahir di dunia 9 februari 2008
sebagai seorang gadis kecil inspirasi bunda

chelsea cantikku ...
dalam tidur tenangmu kutemukan kedamaian
dalam mimpi indahmu kuyakin malaikat Tuhan menjagamu
masih terngiang tangis pertamamu
masih terbayang senyum manis dan tatapan bening dari bola matamu
masih kuingat kata pertama yang kau ucapkan ...apa...
masih terdengar lagu pertama lengkap yang kau nyanyikan ketika kau berumur 18 bulan
...lima roti dan dua ikan...

tak terasa buah hatiku semakin tumbuh
bertambah tinggi, tambah pandai bicara dan merangkai kata
bidadari kecilku teruslah tumbuh menjadi anak yang mengasihi Tuhan, ayah dan bunda
God bless you cantikku

LOVE YOUR PARENTS


Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel
itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu . Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih . "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu."Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya." Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang.... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu. " Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih. Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang . "Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel. "Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal . Maukah kau menolongku?" Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu," kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih. Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. . "Ayo bermain-main lagi denganku," kata pohon apel.. "Aku sedih ," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang.. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?" "Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah ." Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu. Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. "Maaf anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu." "Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu," jawab anak lelaki itu.. "Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat ," kata pohon apel. "Sekarang , aku sudah terlalu tua untuk itu," jawab anak lelaki itu. "Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata. "Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang," kata anak lelaki. "Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu. " "Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang." Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya. Pohon apel itu adalah orang tua kita .. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita. Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita. (kirimlah artikel ini ke 10 orang teman-teman anda. mudah-mudahan kita bisa meningkatkan rasa cinta kita kepada orang tua kita).